Selasa, 08 Desember 2015

AVO meter

BAB II
PEMBAHASAN ISI
2.1  Pengertian AVO meter
            Avometer berasal dari kata ”AVO” dan ”meter”. ‘A’ artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. ‘V’ artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. ‘O’ artinya ohm, untuk mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran. AVO Meter sering disebut dengan Multimeter atau Multitester. Secara umum, pengertian dari AVO meter adalah suatu alat untuk mengukur arus, tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC) dan hambatan listrik.
Berdasarkan prinsip kerjanya, ada dua jenis AVO meter, yaitu AVO meter analog (menggunakan jarum putar / moving coil) dan AVO meter digital (menggunakan display digital). Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan lainnya, tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasionalnya. Misal sumber tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC dan probe / kabel penyidik warna merah dan hitam.
Pada AVO meter digital, hasil pengukuran dapat terbaca langsung berupa angka-angka (digit), sedangkan AVO meter analog tampilannya menggunakan pergerakan jarum untuk menunjukkan skala. Sehingga untuk memperoleh hasil ukur, harus dibaca berdasarkan range atau divisi.
           
Jadi dari pernyataan di atas dapat di ketahui bahwa terdapat dua kategori multimeter :
1)       Multimeter digital / DMM (digital multimeter) tampilannya menggunakan tampilan angka, dan keunggulannya lebih akurat hasil pengukurannya.
2)      Multimeter analog  hasil pengukurannya ditunjukkan oleh jarum cara membaca hasil pengukurannya harus jeli melihat jarum penunjuknya.





2.2 Bagian-bagian avometer

           Berikut adalah gambar dari bagian-bagian pada AVO meter analog :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCMGuWLYeNNfi8tOQwXVgqZaPmt7UdVQv1JBj_28AAh_VUwkT8CsdkFtMJ0BPog-jzTytvdSdgnL9tQm_y_6Nk1BpPz0xmxaRF_tE8og5Du2D4thXgHvM84-L7tEPOlAkVNTnI3pGuDt0/s400/9.JPG
                                                        Gambar 1. Bagian-bagian AVOmeter

           Dari gambar di atas, dapatterlihat panel terminal danfasilitas yang dimiliki AVO meter, yaitu :

1. Scale (SkalaMaksimum / SM)
    =>SkalaMaksimum (SM) merupakan batas nilai tertinggi pada panel.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzFeN3633t8_xqcM-BKUAkihL6BdiSttdXkUgI_2bCU_5M2UC-2dUgzfIM6fi8uNfNgqdxXRopflbJ3APth9O-9zhWj-_uAK3DrarNN-Wmrkc5XevYKLiJIgviGPcpTTdfkrnvXuv1u0o/s320/10.JPG
Gambar 2.Skala AVO meter

    a. Skala Maksimum mengukur resistansi, nilainya dari kanan kekiri
    b. Skala Maksimum pengukuran arus, tegangan AC ataupun DC, nilainya dari kiri ke
         kanan.

2. Mirror / Cermin
    =>Cermin ini berfungsi sebagai acuan dalam melaukan pengukuran yang ditunjukkan
          oleh jarum meter.
    =>Dalam pengukuran posisi mata pengamat harus tegak lurus dengan AVO meter,
           Sehingga pada saat melakukan pengukuran posisi jarum multimeter tidak memiliki
           bayangan pada cermin, yang menandakan pengukuran tepat pada petunjuk yang
           diperoleh.

3. Pointer / Jarum meter
     => Jarum meter ini berfungsi sebagai petunjuk dalam pengukuran yang dilakukan
           pada AVO meter.

4. Zero Correction / PengenolanJarum
     => Zero Correction ini berfungsi sebagai mengenolkan jarum pada posisi kiri dalam
           mengukur arus dan tegangan.


5. Ohm Adjusment
   => Ohm Adjusment ini berfungsi sebagai mengenolkan jarum pada posisi kanan
         dalam mengukur hambatan.

6. Batas Ukur (BU)
    =>  Batas Ukur merupakan Nilai maksimal yang bisa diukur oleh multimeter
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOSHfkQRBXlNW_RHG6HpmvpUYi8rMRHKce8srSnv4r8eNMWPs7Qto_bKYiLqDHnqD4lOiDJ9F8Z0WKXnsG2oybI8ulln1lDeoBDKsmowx7DP0Ra2OhTzEcGekedO49D9FjjYnduZ7ezA0/s320/11.JPG
Gambar 3. Batas Ukur AVO meter

    a. Paling kiri atas merupakan blok selektor DC Volt.
    b. Paling kiri atas merupakan blok selektor AC Volt
    c. Bawah kanan tertulis satuan Ohm untuk mengukur resistansi.
    d. Kiri bawah tertulis DC mA yang digunakan untuk mengukur Arus DC.

7. Range Selektor
   => Range selector berfungsi untuk memilih range/batasan arus, tegangan maupun
         hambatan yang akan diukur.

8. Measuring Terminal / Probe ( + / - )
    =>Meansuring Terminal atau yang biasa disebut probe ini merupakan kontektor yang
          menghubungkan AVO meter dengan apa yang mau diukur.
    => Probe ini terdiri dari probe positif yang berwarna merah untuk kutub positif dan
          probe negatif yang berwarna hitam untuk kutub negatif.
           
2.3 Fungsi AVO meter
            Fungsi Avo meter adalah sebagai berikut:

a.       Mengukur tegangan DC
  1. Mengukur tegangan AC
  2. Mengukur kuat arus DC
  3. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
  4. Mengecek hubung-singkat / koneksi
  5. Mengecek transistor
g.       Mengecek kapasitor elektrolit
  1. Mengecek dioda, led dan dioda zener
  2. Mengecek induktor
  3. Mengukur HFE transistor (type tertentu)
  4. Mengukur suhu (type tertentu)

2.4 Cara menggunakan AVO meter
            A. Cara Menggunakan AVO meter atau Multimeter Analog

1.                  Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan angka nol apabila kedua penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum belum tepat pada angka nol (0).
2.                  Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke arah DC mA apabila akan mengukur arus DC, ke arah AC V untuk mengukur tegangan AC, dan ke arah DC V untuk mengukur tegangan DC.
3.                  Untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih diarahkan ke sekala ohm dan nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positif dan negatif. Apabila belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar ADJ Ohm.
4.                  Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna hitam ke jolok negatif.
5.                  Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik kutub positif dan negatifnya karena bisa menyebabkan alat ukurnya rusak.

Setelah kita mengetahui cara menggunakan multi meter analog brikut adalah prinsip kerjanya:

a.      Cara mengukur tegangan DC
Letakan selektor switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan DC
·         Pilih batas ukur (2.5,10,50,250,1000)dimana harus dipilih batas yang sama atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur,misalkan tegangan yang akan diukur 12v maka batas ukur yang harus dipilih adalah 50.
·         Tidak boleh memilih batas ukur yang lebih kecil,karena jarum penunjuk akan bergerak melewati batas maksimum dan dapat merusak moving Coil.
·         Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan,kabel merah disambungkan pada bagian positif dan kabel hitam disambungkan pada bagian negative,cara pemasangan seperti itu disebut hubungan paralel,Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik,maka jarum meter akan bergerak kekiri.
·         Baca papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti,cara yang paling tepat membaca adalah secara tegak lurus agar tidak terjadi kesalahan baca.


b).    Cara mengukur tegangan AC
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzoszh0PaowQwpHSg6YExSAXYGdxIt4jZrGK-_Kop5X76wXJ00pI5uyVSJ_P80EyVmt9XRpHdUgfMNu_hfuHt07HR3LyMxxOS6FIOFHeFbNl8epv9oipz6M8Lmcve4FmwWjKaJgc8rWa6Q/s320/Image+Vac.GIF
·         Letakan selektor switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan AC
·         Pilih batas ukur (10,50,250,1000) batas ukur yang dipilih harus yang sama atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur,misalkan tegangan yang akan diukur 220v maka batas ukur yang harus dipilih adalah 250,tidak boleh memilih batas yang lebih kecil karena jarum penunjuk akan bergerak melewati batas maksimum dan akan merusak moving Coil.
·         Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan secara paralel,untuk tegangan AC kabel merah dan hitam dapat bebas disambungkan pada sumber tegangan karena tegangan AC tidak mempunyai Polaritas (+/-).
·         Baca papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti,cara yang paling tepat membaca adalah secara tegak lurus agar tidak terjadi kesalahan baca.

c).    Cara mengukur arus DC

Description: Description: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/images/c/c9/Pengukuran-arus-searah.jpg Cara mengukur arus agak berbeda dengan mengukur tegangan,dimana rangkaian untuk mengukur arus dipasang dengan cara serie dengan beban,beban dapat berupa resistor,lampu atau lainnya.
·         Atur selektor switch (saklar pemilih) pada posis Arus DC
·         Atur posisi selektor pada batas ukur yang lebih tinggi dari arus yang akan diukur,batas ukur dapat dipilih yang paling tinggi agar tidak merusak AVO meter,pengaruh pemilihan batas ukur yang terlalu jauh dari arus yang akan diukur hanya mengakibatkan pembacaan yang kurang akurat.
·         Hubungkan kabel secara serie dengan beban,beban dapat di serie pada kabel negative atau pada kabel positive,Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik,maka jarum meter akan bergerak ke kiri.
·         Baca penunjukan arus pada papan skala arus DC sesuai posisi jarum.


d).        Cara mengukur Resistansi

Description: Description: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/images/4/4b/Pengukuran-resistansi.jpg Gunanya mengukur resisitansi adalah untuk mengetahui kondisi suatu komponen dalam keadaan rusak atau baik,serta untuk menentukan berapakah nilai resistansinya,Misalkan sebuah resistor mempunyai kode warna coklat,hitam,merah dan toleransinya adalah emas,Artinya resistor tersebut mempunyai nilai 1000 ohm dengan toleransi 5%,maksudnya resistor tersebut masih dikatakan baik bila setelah diukur nilainya masih diantara kurang atau lebih 5% dari 1000,atau antara 950 sampai 1050 ohm.
·         Atur selektor switch pada posisi ohm
·         pilih batas ukur (range) apakah: x1,x10,x100,atau x1K (sesuaikan dengan nilai resistor)
·         Terlebih dahulu hubung singkat kabel penyidik agar jarum meter bergerak kearah kanan dan dapat diatur supaya menunjukan pada skala maksimum dengan memutar tombol Zero adjust,maksudnya agar pembacaan meter dapat/sesuai dengan skala dan range yang dipakai.
·         mulailah mengukur resistor dengan menghubungkan kabel penyidik pada kedua kaki resistor secara paralel,dengan mengabaikan warna kabel....
·         Baca papan skala sesuai dimana jarum meter berhenti,dan kalikan pembacaan dengan batas ukur,Misalnya jarum menunjukkan pada skala 10 dan batas ukur menggunakan x100 maka nilai resistor tersebut adalah 1000 ohm.
Sebelumnya muatan kondensator didischarge.Dengan jangkah pada OHM, tempelkan penyidik merah pada kutub POS dan hitam pada MIN.

e).    Cara Menguji Condensator
Bila jarum menyimpang ke KANAN dan kemudian secara berangsur-angsur kembali ke KIRI, berarti kondensator baik.Bila jarum tidak bergerak, kondensator putus dan bila jarum mentok ke kanan dan tidak balik, kemungkinan kondensator bocor.
Untuk menguji elco 10 F jangkah pada x10 k atau 1 k. Untuk kapasitas sampai 100 F jangkah pada x100, di atas 1000 F, jangkah x1 dan menguji kondensator non elektrolit jangkah pada x10 k. Menguji Hubungan Pada Circuit / Rangkaian
Suatu circuit atau bisa juga kumparan trafo diperiksa resistansinya, dan koneksi baik bila resistansinya menunjukkan angka NOL.

Dengan jangkah OHM x1 k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda (ada tanda gelang) dan hitam pada anoda, jarum harus ke kanan. Penyidik dibalik ialah merah ke anoda dan hitam ke katoda, jarum harus tidak bergerak.Bila tidak demikian berarti kemungkinan diode rusak.
Cara demikian juga dapat digunakan untuk mengetahui mana anoda dan mana katoda dari suatu diode yang gelangnya terhapus.
f).        Cara Menguji Dioda
Dengan jangkah VDC, bahan suatu dioda dapat juga diperkirakan dengan circuit pada gambar 10.Bila tegangan katoda anoda 0.2 V, maka kemungkinan dioda germanium, dan bila 0.6V kemungkinan dioda silicon.

g).        Cara Menguji Transistor
Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung, sehingga prinsip pengujian dioda diterapkan pada pengujian transistor.Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah pada x100, penyidik hitam ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan.Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan lagi.
Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak menyimpang.
Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah, pada emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak menyimpang.Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak.
Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Demikian pula bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang ke kanan lagi.Selanjutnya analog dengan pangujian NPN.
Kita dapat menggunakan cara tersebut untuk mengetahui mana Basis, mana Kolektor dan mana Emitor suatu transistor dan juga apakah jenis transistor PNP atau NPN. Beberapa jenis multimeter dilengkapi pula fasilitas pengukur hFE, ialah salah parameter penting suatu transistor.
Dengan circuit seperti pada gambar, dapat diperkirakan bahan transistor.Pengujian cukup dilakukan antara Basis dan Emitor, bila voltage 0.2 V germanium dan bila 0.6 V maka kemungkinan silicon.


h).        Cara Menguji FET
Penentuan jenis FET dilakukan dengan jangkah pada x100 penyidik hitam pada Source dan merah pada Gate. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanaP dan bila tidak, FET adalah kanal N.
Kerusakan FET dapat diamati dengan rangkaian pada gambar. Jangkah diletakkan pada x1k atau x10k, potensio pada minimum, resistansi harus kecil. Bila potensio diputar ke kanan, resistansi harus tak terhingga.Bila peristiwa ini tidak terjadi, maka kemungkinan FET rusak.
i)                    Cara Menguji UJT
Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau masih bisa on off berarti masih baik.
Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil.Setelah potensio diputar pelan-pelan jarum naik sampai posisi tertentu dan kalau diputar terus jarum tetap disitu.Bila jarum diputar pelan-pelan ke arah minimum lagi, pada suatu posisi tertentu tiba-tiba jarum bergerak ke kiri dan bila putaran potensio diteruskan sampai minimum jarum tetap disitu.Bila peristiwa tersebut terjadi, maka UJT masih baik.



B. Cara Menggunakan Multimeter Digital

Cara menggunakannya sama dengan multimeter analog, hanya lebih sederhana dan lebih cermat dalam penunjukan hasil ukurannya karena menggunakan display 4 digit sehingga mudah membaca dan memakainya.

           


















BAB III
PENUTUP
1.1  Kesimpulan
Avometer berasal dari kata ”AVO” dan ”meter”. ‘A’ artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. ‘V’ artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. ‘O’ artinya ohm, untuk mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran. AVO Meter sering disebut dengan Multimeter atau Multitester. Secara umum, pengertian dari AVO meter adalah suatu alat untuk mengukur arus, tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC) dan hambatan listrik.
AVO meter di bagi menjadi dua yaitu AVO meter analog dan AVO meter digital. Fungsi Avo meter adalah sebagai berikut: Mengukur tegangan DC dan AC, Mengukur kuat arus DC, Mengukur nilai hambatan sebuah resistor, Mengecek hubung-singkat / koneksi, Mengecek transistor, Mengecek kapasitor elektrolit, Mengecek dioda, led dan dioda zener, Mengecek induktor, Mengukur HFE transistor (type tertentu) danMengukur suhu (type tertentu)

1.2  Saran
Mungkin inilah yang di wacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna tapi semoga kita bisa mengambil manfaat di dalamnya. Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karna itu kami juga butuh saran atau kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk ke depan yang lebih baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar