BAB II
PEMBAHASAN ISI
2.1 Pengertian AVO meter
Avometer berasal dari
kata ”AVO” dan ”meter”. ‘A’ artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. ‘V’
artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. ‘O’ artinya ohm, untuk
mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran. AVO
Meter sering disebut dengan Multimeter atau Multitester. Secara umum,
pengertian dari AVO meter adalah suatu alat untuk mengukur arus, tegangan, baik
tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC) dan hambatan listrik.
Berdasarkan prinsip kerjanya, ada dua jenis AVO meter, yaitu AVO
meter analog (menggunakan jarum putar / moving coil) dan AVO meter digital
(menggunakan display digital). Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan
lainnya, tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasionalnya. Misal sumber
tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC dan probe / kabel penyidik warna merah
dan hitam.
Pada AVO meter digital, hasil pengukuran dapat terbaca langsung
berupa angka-angka (digit), sedangkan AVO meter analog tampilannya menggunakan
pergerakan jarum untuk menunjukkan skala. Sehingga untuk memperoleh hasil ukur,
harus dibaca berdasarkan range atau divisi.
Jadi
dari pernyataan di atas dapat di ketahui bahwa terdapat dua kategori multimeter :
1) Multimeter digital / DMM (digital multimeter)
tampilannya menggunakan tampilan angka, dan keunggulannya lebih akurat hasil
pengukurannya.
2) Multimeter analog hasil pengukurannya ditunjukkan oleh jarum cara
membaca hasil pengukurannya harus jeli melihat jarum penunjuknya.
2.2 Bagian-bagian
avometer
Berikut adalah gambar dari bagian-bagian pada
AVO meter analog :
Gambar
1. Bagian-bagian AVOmeter
Dari gambar di atas,
dapatterlihat panel terminal danfasilitas yang dimiliki AVO meter, yaitu :
1. Scale (SkalaMaksimum / SM)
=>SkalaMaksimum (SM) merupakan batas nilai tertinggi
pada panel.
Gambar 2.Skala AVO meter
a. Skala Maksimum mengukur resistansi, nilainya dari
kanan kekiri
b. Skala Maksimum pengukuran arus, tegangan AC
ataupun DC, nilainya dari kiri ke
kanan.
2. Mirror / Cermin
=>Cermin ini berfungsi sebagai acuan dalam melaukan
pengukuran yang ditunjukkan
oleh jarum meter.
=>Dalam pengukuran posisi mata pengamat harus tegak lurus dengan
AVO meter,
Sehingga pada saat melakukan
pengukuran posisi jarum multimeter tidak memiliki
bayangan pada cermin,
yang menandakan pengukuran tepat pada petunjuk yang
diperoleh.
3. Pointer / Jarum meter
=> Jarum meter ini berfungsi
sebagai petunjuk dalam pengukuran yang dilakukan
pada
AVO meter.
4. Zero Correction / PengenolanJarum
=> Zero Correction
ini berfungsi sebagai mengenolkan jarum pada posisi kiri dalam
mengukur
arus dan tegangan.
5. Ohm Adjusment
=> Ohm Adjusment ini berfungsi sebagai mengenolkan
jarum pada posisi kanan
dalam mengukur hambatan.
6. Batas Ukur (BU)
=> Batas Ukur merupakan Nilai maksimal yang
bisa diukur oleh multimeter
Gambar 3. Batas Ukur AVO meter
a. Paling kiri atas merupakan blok selektor
DC Volt.
b. Paling kiri atas merupakan blok selektor
AC Volt
c. Bawah kanan tertulis satuan Ohm untuk mengukur
resistansi.
d. Kiri bawah tertulis DC mA yang digunakan untuk
mengukur Arus DC.
7. Range Selektor
=> Range
selector berfungsi untuk memilih range/batasan arus, tegangan maupun
hambatan yang
akan diukur.
8. Measuring Terminal / Probe ( + / -
)
=>Meansuring Terminal atau
yang biasa disebut probe ini merupakan kontektor yang
menghubungkan AVO meter dengan apa yang mau diukur.
=> Probe ini terdiri dari
probe positif yang berwarna merah untuk kutub positif dan
probe negatif
yang berwarna hitam untuk kutub negatif.
2.3
Fungsi AVO meter
Fungsi Avo meter adalah
sebagai berikut:
a.
Mengukur tegangan DC
- Mengukur tegangan AC
- Mengukur kuat arus DC
- Mengukur nilai hambatan sebuah
resistor
- Mengecek hubung-singkat / koneksi
- Mengecek transistor
g.
Mengecek kapasitor elektrolit
- Mengecek dioda, led dan dioda zener
- Mengecek induktor
- Mengukur HFE transistor (type tertentu)
- Mengukur suhu (type tertentu)
2.4 Cara menggunakan AVO meter
A. Cara Menggunakan AVO meter atau Multimeter Analog
1.
Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan
angka nol apabila kedua penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala mekanik
apabila jarum belum tepat pada angka nol (0).
2.
Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur,
misalnya ke arah DC mA apabila akan mengukur arus DC, ke arah AC V untuk
mengukur tegangan AC, dan ke arah DC V untuk mengukur tegangan DC.
3.
Untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar
pemilih diarahkan ke sekala ohm dan nolkan dahulu dengan menggabungkan probe
positif dan negatif. Apabila belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan
memutar ADJ Ohm.
4.
Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok
warna hitam ke jolok negatif.
5.
Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik kutub
positif dan negatifnya karena bisa menyebabkan alat ukurnya
rusak.
Setelah kita
mengetahui cara menggunakan multi meter analog brikut adalah prinsip kerjanya:
a.
Cara
mengukur tegangan DC
Letakan selektor switch (saklar
pemilih) pada posisi tegangan DC
·
Pilih
batas ukur (2.5,10,50,250,1000)dimana harus dipilih batas yang sama atau lebih
besar dari tegangan yang akan diukur,misalkan tegangan yang akan diukur 12v
maka batas ukur yang harus dipilih adalah 50.
·
Tidak
boleh memilih batas ukur yang lebih kecil,karena jarum penunjuk akan bergerak
melewati batas maksimum dan dapat merusak moving Coil.
·
Sambungkan
kabel probe pada sumber tegangan,kabel merah disambungkan pada bagian positif
dan kabel hitam disambungkan pada bagian negative,cara pemasangan seperti itu
disebut hubungan paralel,Apabila pemasangan kabel polaritasnya
terbalik,maka jarum meter akan bergerak kekiri.
·
Baca
papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti,cara yang paling tepat
membaca adalah secara tegak lurus agar tidak terjadi kesalahan baca.
b). Cara
mengukur tegangan AC
·
Letakan
selektor switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan AC
·
Pilih
batas ukur (10,50,250,1000) batas ukur yang dipilih harus yang sama atau lebih
besar dari tegangan yang akan diukur,misalkan tegangan yang akan diukur 220v
maka batas ukur yang harus dipilih adalah 250,tidak boleh memilih batas yang
lebih kecil karena jarum penunjuk akan bergerak melewati batas maksimum dan
akan merusak moving Coil.
·
Sambungkan
kabel probe pada sumber tegangan secara paralel,untuk tegangan AC kabel merah
dan hitam dapat bebas disambungkan pada sumber tegangan karena tegangan AC
tidak mempunyai Polaritas (+/-).
·
Baca
papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti,cara yang paling tepat
membaca adalah secara tegak lurus agar tidak terjadi kesalahan baca.
c). Cara mengukur arus DC
Cara mengukur arus agak berbeda dengan mengukur tegangan,dimana rangkaian untuk mengukur arus dipasang dengan cara serie dengan beban,beban dapat berupa resistor,lampu atau lainnya.
·
Atur
selektor switch (saklar pemilih) pada posis Arus DC
·
Atur
posisi selektor pada batas ukur yang lebih tinggi dari arus yang akan
diukur,batas ukur dapat dipilih yang paling tinggi agar tidak merusak AVO
meter,pengaruh pemilihan batas ukur yang terlalu jauh dari arus yang akan
diukur hanya mengakibatkan pembacaan yang kurang akurat.
·
Hubungkan
kabel secara serie dengan beban,beban dapat di serie pada kabel negative atau
pada kabel positive,Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik,maka jarum
meter akan bergerak ke kiri.
·
Baca
penunjukan arus pada papan skala arus DC sesuai posisi jarum.
d). Cara mengukur Resistansi
Gunanya mengukur resisitansi adalah untuk mengetahui kondisi suatu komponen dalam keadaan rusak atau baik,serta untuk menentukan berapakah nilai resistansinya,Misalkan sebuah resistor mempunyai kode warna coklat,hitam,merah dan toleransinya adalah emas,Artinya resistor tersebut mempunyai nilai 1000 ohm dengan toleransi 5%,maksudnya resistor tersebut masih dikatakan baik bila setelah diukur nilainya masih diantara kurang atau lebih 5% dari 1000,atau antara 950 sampai 1050 ohm.
·
Atur
selektor switch pada posisi ohm
·
pilih
batas ukur (range) apakah: x1,x10,x100,atau x1K (sesuaikan dengan nilai
resistor)
·
Terlebih
dahulu hubung singkat kabel penyidik agar jarum meter bergerak kearah kanan dan
dapat diatur supaya menunjukan pada skala maksimum dengan memutar tombol Zero
adjust,maksudnya agar pembacaan meter dapat/sesuai dengan skala dan range yang
dipakai.
·
mulailah
mengukur resistor dengan menghubungkan kabel penyidik pada kedua kaki resistor
secara paralel,dengan mengabaikan warna kabel....
·
Baca
papan skala sesuai dimana jarum meter berhenti,dan kalikan pembacaan dengan
batas ukur,Misalnya jarum menunjukkan pada skala 10 dan batas ukur menggunakan
x100 maka nilai resistor tersebut adalah 1000 ohm.
Sebelumnya muatan kondensator didischarge.Dengan
jangkah pada OHM, tempelkan penyidik merah pada kutub POS dan hitam pada MIN.
e). Cara Menguji Condensator
e). Cara Menguji Condensator
Bila jarum menyimpang ke KANAN dan kemudian secara
berangsur-angsur kembali ke KIRI, berarti kondensator baik.Bila jarum tidak
bergerak, kondensator putus dan bila jarum mentok ke kanan dan tidak balik,
kemungkinan kondensator bocor.
Untuk menguji elco 10 F jangkah pada x10 k atau 1 k. Untuk kapasitas sampai 100 F jangkah pada x100, di atas 1000 F, jangkah x1 dan menguji kondensator non elektrolit jangkah pada x10 k. Menguji Hubungan Pada Circuit / Rangkaian
Suatu circuit atau bisa juga kumparan trafo diperiksa resistansinya, dan koneksi baik bila resistansinya menunjukkan angka NOL.
Dengan jangkah OHM x1 k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda (ada tanda gelang) dan hitam pada anoda, jarum harus ke kanan. Penyidik dibalik ialah merah ke anoda dan hitam ke katoda, jarum harus tidak bergerak.Bila tidak demikian berarti kemungkinan diode rusak.
Cara demikian juga dapat digunakan untuk mengetahui mana anoda dan mana katoda dari suatu diode yang gelangnya terhapus.
Untuk menguji elco 10 F jangkah pada x10 k atau 1 k. Untuk kapasitas sampai 100 F jangkah pada x100, di atas 1000 F, jangkah x1 dan menguji kondensator non elektrolit jangkah pada x10 k. Menguji Hubungan Pada Circuit / Rangkaian
Suatu circuit atau bisa juga kumparan trafo diperiksa resistansinya, dan koneksi baik bila resistansinya menunjukkan angka NOL.
Dengan jangkah OHM x1 k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda (ada tanda gelang) dan hitam pada anoda, jarum harus ke kanan. Penyidik dibalik ialah merah ke anoda dan hitam ke katoda, jarum harus tidak bergerak.Bila tidak demikian berarti kemungkinan diode rusak.
Cara demikian juga dapat digunakan untuk mengetahui mana anoda dan mana katoda dari suatu diode yang gelangnya terhapus.
f). Cara
Menguji Dioda
Dengan jangkah VDC, bahan suatu dioda dapat juga
diperkirakan dengan circuit pada gambar 10.Bila tegangan katoda anoda 0.2 V, maka kemungkinan dioda
germanium, dan bila 0.6V kemungkinan dioda silicon.
g). Cara Menguji Transistor
Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung, sehingga prinsip pengujian dioda diterapkan pada pengujian transistor.Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah pada x100, penyidik hitam ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan.Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan lagi.
g). Cara Menguji Transistor
Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung, sehingga prinsip pengujian dioda diterapkan pada pengujian transistor.Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah pada x100, penyidik hitam ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan.Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan lagi.
Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor,
jarum harus tidak menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum
juga harus tidak menyimpang.
Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah, pada emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak menyimpang.Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak.
Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Demikian pula bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang ke kanan lagi.Selanjutnya analog dengan pangujian NPN.
Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah, pada emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak menyimpang.Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak.
Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Demikian pula bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang ke kanan lagi.Selanjutnya analog dengan pangujian NPN.
Kita dapat menggunakan cara tersebut
untuk mengetahui mana Basis, mana Kolektor dan mana Emitor suatu transistor dan
juga apakah jenis transistor PNP atau NPN. Beberapa jenis multimeter dilengkapi
pula fasilitas pengukur hFE, ialah salah parameter penting suatu transistor.
Dengan circuit seperti pada gambar, dapat diperkirakan bahan transistor.Pengujian cukup dilakukan antara Basis dan Emitor, bila voltage 0.2 V germanium dan bila 0.6 V maka kemungkinan silicon.
h). Cara Menguji FET
Dengan circuit seperti pada gambar, dapat diperkirakan bahan transistor.Pengujian cukup dilakukan antara Basis dan Emitor, bila voltage 0.2 V germanium dan bila 0.6 V maka kemungkinan silicon.
h). Cara Menguji FET
Penentuan jenis FET dilakukan dengan
jangkah pada x100 penyidik hitam pada Source dan merah pada Gate. Bila jarum
menyimpang, maka janis FET adalah kanaP dan bila tidak, FET adalah kanal N.
Kerusakan FET dapat diamati dengan rangkaian pada gambar. Jangkah diletakkan pada x1k atau x10k, potensio pada minimum, resistansi harus kecil. Bila potensio diputar ke kanan, resistansi harus tak terhingga.Bila peristiwa ini tidak terjadi, maka kemungkinan FET rusak.
Kerusakan FET dapat diamati dengan rangkaian pada gambar. Jangkah diletakkan pada x1k atau x10k, potensio pada minimum, resistansi harus kecil. Bila potensio diputar ke kanan, resistansi harus tak terhingga.Bila peristiwa ini tidak terjadi, maka kemungkinan FET rusak.
i)
Cara
Menguji UJT
Cara kerja UJT (Uni Junktion
Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau masih bisa on off berarti masih
baik.
Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil.Setelah potensio diputar pelan-pelan jarum naik sampai posisi tertentu dan kalau diputar terus jarum tetap disitu.Bila jarum diputar pelan-pelan ke arah minimum lagi, pada suatu posisi tertentu tiba-tiba jarum bergerak ke kiri dan bila putaran potensio diteruskan sampai minimum jarum tetap disitu.Bila peristiwa tersebut terjadi, maka UJT masih baik.
Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil.Setelah potensio diputar pelan-pelan jarum naik sampai posisi tertentu dan kalau diputar terus jarum tetap disitu.Bila jarum diputar pelan-pelan ke arah minimum lagi, pada suatu posisi tertentu tiba-tiba jarum bergerak ke kiri dan bila putaran potensio diteruskan sampai minimum jarum tetap disitu.Bila peristiwa tersebut terjadi, maka UJT masih baik.
B. Cara
Menggunakan Multimeter Digital
Cara
menggunakannya sama dengan multimeter analog, hanya lebih sederhana dan lebih
cermat dalam penunjukan hasil ukurannya karena menggunakan display 4 digit
sehingga mudah membaca dan memakainya.
BAB III
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Avometer berasal dari
kata ”AVO” dan ”meter”. ‘A’ artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. ‘V’
artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. ‘O’ artinya ohm, untuk
mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran. AVO
Meter sering disebut dengan Multimeter atau Multitester. Secara umum,
pengertian dari AVO meter adalah suatu alat untuk mengukur arus, tegangan, baik
tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC) dan hambatan listrik.
AVO meter di bagi
menjadi dua yaitu AVO meter analog dan AVO meter digital. Fungsi Avo meter adalah
sebagai berikut: Mengukur tegangan
DC dan AC, Mengukur kuat arus DC, Mengukur nilai hambatan sebuah resistor,
Mengecek hubung-singkat / koneksi,
Mengecek transistor, Mengecek kapasitor elektrolit, Mengecek dioda, led dan dioda zener, Mengecek induktor, Mengukur HFE transistor
(type tertentu) danMengukur suhu (type
tertentu)
1.2
Saran
Mungkin
inilah yang di wacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini
jauh dari sempurna tapi semoga kita bisa mengambil manfaat di dalamnya. Masih
banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karna itu kami juga butuh saran
atau kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk ke depan yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar